IPM OKU Timur Lampaui Target, Bappeda : Secara Makro Ekonomi Kinerja Pemerintah Bagus
OKU Timur, SOR – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten OKU Timur yang sebelumnya diperingkat 11, kini menanjak diperingkat kelima di Sumatera Selatan. Keberhasilan meningkatan IPM ini diperoleh dari program pemerintah yang manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat.
Beberapa diantara keberhasilan IPM itu dibidang pendidikan, kesehatan. Kedua bidang tersebut mengalami kenaikan signifikan.
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten OKU Timur, Yos Sugiono mengatakan, angka IPM di OKU Timur sudah melampaui target dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah ditetapkan sebelumnya.
“Salah indikator target kinerja dalam RPJMD adalah IPM. Dilihat secara makro, pemerintah daerah cukup berhasil dengan meningkatnya IPM, inflasi yang stabil dan gini rasio yang rendah,” katanya, Kamis (26/7/2020).
Pada tahun 2017, IPM di Kabupaten OKU Timur tercatat 67,84, sedangkan pada tahun 2018 menempati angka 68,58 dan tahun 2019 meningkat menjadi 69,34.
“Sekarang kita menempati posisi kelima, dari sebelumya peringkat ke 11 di propinsi Sumsel. Ini sudah melampaui target, tahun depan mungkin bisa mencapai angka 70 dan tingkat kemiskinan satu digit,” ucapnya.
Lanjut Yos, indikator dari sektor pendidikan dan kesehatan tercatat meningkat pada tahun 2019. Penunjang indeks pendidikan yang di ukur dengan rata-rata lama sekolah juga menganalisa peningkatan. Pada tahun 2017 tercatat 7,12, sedangkan pada tahun 2018 menempati angka 7,27 dan di tahun 2019 mengalami kenaikan 7,47.
“Dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan, kualitas pendidikan masyarakat cukup baik dan terus meningkat,” lebih lanjut.
Sedangkan indeks kesehatan, diantaranya angka harapan hidup juga mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya angka harapan hidup, menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan oleh pemerintah sudah maksimal.
“Pada tahun 2019 angka harapan hidup mendapati angka 69. Artinya pelayanan kesehatan cukup berhasil dengan dibangunnya sejumlah fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Sementara laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten OKU Timur juga mengalami peningkatan yang cukup baik. Pada tahu. 2018 laju pertumbuhan ekonomi berkisar 4,43 persen dan meningkat di tahun 2019 tercatat 5,86 persen.
“Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ini salah satunya PDRB yang mencapai 15.068 miliar rupiah, yang 32,15 persen diantaranya berasal dari nilai tambah sektor pertanian, kehutan dan perikanan,” jelasnya.
“Inflasi di OKU Timur juga terjaga dan stabil. Dalam sektor pangan, sembako terjaga sehingga ainflasi bisa dikendalikan dan stabil,” timpalnya.
Dilansir dari situs BPS, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). (IKM)