
OKU Timur, SOR – Puluhan mahasiswa yang tergabung di dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang OKU Timur menggelar aksi demo di depan Taman Tani Merdeka Martapura, Senin (19/1/2021).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Kholid Mawardi – Fery Antoni sebagai Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur yang dinilai gagal, sekaligus memperingati hari jadi Kabupaten OKU Timur Ke-17 tahun dengan kondisi daerah yang masih jauh dari harapan masyarakat.
Puluhan mahasiswa sempat tertahan di depan kantor Polsek Buay Madang Timur, saat hendak menuju kantor DPRD OKU Timur karena razia protokol kesehatan covid-19.
Saat tiba di depan Taman Tani Merdeka Martapura, peserta aksi yang akan melakukan orasi di depan Kantor DRPD OKU Timur dihalangi pihak kepolisian dengan dalih masih suasana pandemi covid-19. Sempat terjadi perdebatan sengit antara mahasiswa dan kepolisian, karena mahasiwa tidak dibolehkan berorasi di depan kantor DPRD OKU Timur.
Puluhan mahasiswa akhirnya tetap melakukan aksi dengan menggelar orasi di depan Taman Tani Merdeka menyampaikan tuntutan dan meminta Bupati OKU Timur untuk menemui peserta aksi.
Guna menjaga suasana aksi agar tetap kondusif, karena di kantor DPRD sedang berlangsung peringatan HUT Kabupaten OKU Timur yang dihadir oleh Gubernur Sumatera Selatan dan pejabat teras Pemkab OKU Timur, perwakilan mahasiswa menemui Bupati OKU Timur untuk menyerahkan secara simbolis rapor merah kepemimpinan yang dinilai gagal.
Bupati OKU Timur, Kholid Mawardi menerima secara langsung simbolis raport merah yang diberikan perwakilan mahasiswa. Ia meminta, agar mahasiwa yang akan menyampaikan tuntutan maupun aspirasi datang ke Kantor Bupati OKU Timur. “Pintu kantor saya selalu terbuka, silahkan datang kesana,” katanya singkat.
Koordinator Lapangan Aksi Agus Efriadi mengatakan, kepemimpinan Bupati OKU Timur 2016-2021 gagal, karena pupuk masih langka dan harganya mahal, kesejahteraan masyarakat belum terpenuhi, keamanan belum terkendali.
“Gagal, kemimpinan Bupati saat ini telah gagal dalam mensejahterakan masyarakat. Semua janji janji politik dan kebijakan kebijakan yang bersentuhan langsung dengan rakyat kami nilai gagal dan secara simbolis kami berikan raport merah,” katanya.
Sementara, Ketua umum HMI cabang OKU Timur Mulyono menambahkan, ketika ketidakadilan muncul, HMI akan terus turun kejalan menyuarakan suara rakyat.
“Aksi yang dilakukan sebagai wujud control sosial kepada pemerintahan. Selama ketidakadilan ada kami akan terus turun ke jalan,” pungkasnya. (eko)