OKU Timur, SOR – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padi IP 200 dan tanam padi IP 300 di Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang Timur bersama Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Bupati OKU Timur Lanosin.
Selain panen raya, kegiatan sekaligus dilakukan juga gerakan serap gabah petani dengan penandatangan nota kesepahaman kesanggupan menyerap gabah atau beras petani yang dilakukan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling), Perum Bulog, PT. RNI dan Bank Sumsel Babel.
Dalam nota kesepahaman ini, periode April-Juni 2021, Kostraling sepakat menyerap gabah petani 4.800 ton, setara 3.048 ton beras. PT. RNI sepakat menyerap gabah 500 ton perbulan dan Perum Bulog menyerap gabah sebesar 80 ribu ton, setara 50 ribu beras dan adapun peran perbankan yakni Bank Sumsel Babel menyiapkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk Kostraling guna menunjang kegiatan budi daya, penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil terpadu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian adalah menjadi jawaban dari aktivitas-aktivitas pemerintah yang secara kasat mata meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Hari ini bersama Pak Gubernur membuktikan bahwa pertanian begitu keras didorong pemerintah dan produktivitasnya cukup bagus. Lalu bagaimana serapannya, kita dorong semua stakeholder yakni Bulog, PT. RNI dan penggilingan serta pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP,” katanya, Sabtu (3/4/2021).
Mentan menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pasca panen agar harga gabah/beras tetap terjaga. Oleh karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan menyediakan fasilitas permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Selain bantuan bersumber dari dana APBN, Kementan bersama perbankan menyediakan fasilitas KUR untuk meningkatkan produksi dan secara mandiri melakukan pengembangan usaha tani dengan skala ekonomi tertentu yang menguntungkan,” ujarnya.
Sementara Bupati OKU Timur, Lanosin menjelaskan, satu faktor yang mendukung OKU Timur menjadi lumbung gabah adalah infrastruktur irigasi yang cukup mumpuni untuk mengairi lahan sawah di wilayah Kabupaten OKU Timur.
“Dalam Survei BPS Provinsi, Kabupaten OKU Timur merupakan penghasil gabah kering siap giling terbesar di Sumsel. Infrastruktur irigasi yang mengalir dari Bendungan Perjaya sampai ke ujung kabupaten menjadi salah satu faktor pendukung baiknya hasil panen padi petani sawah di OKU Timur,” ucapnya.
Bupati yang akrab disap Enos ini berharap, agar ke depan pemerintah pusat dan daerah dapat membantu untuk meningkatkan hasil pertanian sawah di OKU Timur, sehingga bisa menjadi lumbung padi yang tidak hanya di Sumsel, akan tetapi menjadi lumbung padi nasional.
“Prestasi Pertanian OKU Timur tertinggi di Sumsel ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan bagi kami untuk terus meningkatkan produksi pertanian. Harapan saya pemerintah pusat dan provinsi tetap membantu kami demi tercapainya target lumbung padi daerah dan nasional,” harapnya. (Adv)